Minggu, 01 April 2018

Tugas Project Uas


Bebek & Ayam Kukus Khas Madura Sampang
LEZAT - EMPUK - SEHAT
          
Data Penjualan Bebek Songkem selama 2017 - 2018  , yaitu  :


Y
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Alamat :
  1. DEPOT 1 : Jl. Trunojoyo 9A Sampang (100m Selatan Monumen Sampang)
  2. DEPOT 2 : Jl. Raya Taddan Camplong Sampang (750m Timur KODIM Sampang)
  3. DEPOT 3 : Jl. Agus Salim 34 Depan Hotel Rahmat Sampang

Jumat, 16 Maret 2018

Penganggaran Perusahaan


Macam-macam Anggaran menurut M.Nafarin dalam bukunya Penganggaran Perusahaan (2004:17) adalah :
  1. Menurut dasar penyusunan anggaran terdiri dari anggaran variabel dan anggaran tetap.
  2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari anggaran periodik dan anggaran kontinu.
  3. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari anggaran jangka pendek (anggaran taktis) dan jangka panjang (anggaran stategis).
  4. Menurut bidangnya anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan.
  5. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari anggaran komprehensif dan anggaran anggaran partial.
  6. Menurut fungsinya anggaran terdiri dari appropriation budget dan perfomance budget.
Keenam macam-macam anggaran diatas akan dibahas dalam uraian berikut :
Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :
  1. Anggaran variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.
  2. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertemtu. Anggaran tetap disebut juga dengan anggaran statis.
Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :
  1. Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.
  2. Anggaran kontinu adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat, misalnya tiap bulan diadakan perbaikan, sehingga anggaran yang dibuat dalam satu tahun mengalami perubahan.
Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari :
  1. Anggaran janka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.
  2. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut anggaran modal (capital budget). Anggaran jangka panjang tidak mesti berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.
Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan. 
Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut anggaran induk (master budget). Anggaran induk yang mengkonsolidasikan rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka waktu pendek biasanya disusun atas dasar tahunan.anggaran tahunan dipecahkan lagi manjadi triwulan dan anggaran triwulan dipecahkan lagi menjadi anggaran bulanan.
  • Anggaran Operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi. Anggaran operasional terdiri dari :
1.      Anggaran penjualan.
2.      Anggaran biaya pabrik
3.      Anggaran biaya bahan baku
4.      Anggaran biaya tenaga kerja langsung
5.      Anggaran biaya overhead pabrik
6.      Anggaran beban usaha
7.      Anggaran laporan laba rugi
  • Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan, antara lain terdiri dari :
1.      Anggaran kas
2.      Anggaran piutang
3.      Anggaran persediaan
4.      Anggaran utang
5.      Anggaran neraca
Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari :
  1. Anggaran komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap.
  2. Anggaran partial, adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap, anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. Misalnya karena keterbatasan kemampuan, maka hanya dapat menyusun anggaran operasional.
Menurut fungsinya,  anggaran terdiri dari :
  1. Appropriation budget, adalah anggaran yang diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak digunakan untuk manfaat lain. Misalnya anggaran untuk penelitian dan pengembangan.
  2. Performance budget, adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan untuk menilai apakah biaya/beban yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.
Sementara menurut Ellen Christina dkk dalam bukunya Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis (2002:12) macam-macam angggaran terdiri atas :
  1. Berdasarkan ruang lingkup/intensitas penyusunannya, anggaran dibedakan menjadi Anggaran Parsial dan Anggaran Komprehensif
  2. Berdasarkan fleksibilitasnya anggaran dibedakan menjadi Anggaran Tetap (Fixed Budget) dan Anggaran Kontinyu (Continous Budget)
  3. Berdasarkan periode waktunya anggaran dibedakan menjadi Anggaran Jangka Pendek dan Anggaran Jangka Panjang


Ketiga macam-macam anggaran diatas akan dibahas dalam uraian berikut :
  • Berdasarkan ruang lingkup / intensitas penyusunannya, anggaran dibedakan menjadi :
 AnggaranParsial
Yaitu anggaran yang ruang lingkupnya terbatas, misalnya anggaran untu produksi atau bidang keuangan saja.

Anggaran Komprehensif
Yaitu anggaran dengan ruang lingkup menyeluruh, karena jenis kegiatannya meliputi seluruh aktivitas perusahaan di bidang marketing, produksi, keuangan, personalia dan administrasi.

Secara garis besar, isi dari anggaran komprehensif terdiri dari :
Forecasting Anggaran
Yaitu anggaran yang berisikan taksiran-taksiran (forecast) tentang kegiatan-kegiatan perusahaan jangka waktu (periode) tertentu dan taksiran-taksiran tentang keadaan atau posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu dimasa yang akan dating

Variabel Anggaran
Yaitu anggaran yang berisikan tentang tingkat perubahan biaya atau tingkat variabelitas biaya, khususnya biaya-biaya yang termasuk kelompok biaya “semi biaya”, sehubungan dengan adanya perubahan produktivitas perusahaan.

Analisis Statistika dan Matematika
Yaitu analisis yang digunakan untuk membuat taksiran-taksiran (forecast) serta untuk mengadakan penilaian (evaluasi) dalam rangka mengadakan pengawasan kerja. Semua analisis tersebut perlu dilampirkan dalam anggaran yang disusun.

Laporan Keuangan
Yaitu laporan tentang realisasi pelaksanaan anggaran yang dilengkapi dengan berbagai analisis perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, sehingga dapat diketahui bila ada penyimpangan yang terjadi, dan dapat diambil kesimpulan serta tindak lanjut.

Berdasarkan fleksibilitas, anggaran dibedakan menjadi :
Anggaran Tetap (Fixed Budget)
Yaitu  anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dengan volume yang sudah ditentukan dan berdasarkan volume tersebut disusun rencana mengenai revenue, cost, expenses

Anggaran Kontinyu (Continous Budget)
Yaitu anggaran yang disusun untuk periode tertentu, dengan volume tertentu dan berdasarkan volume tersebut diperkirakan besarnya revenue, cost, expenses, namun secara periodik dilakukan penilaian kembali.

Berdasarkan periode waktu, anggaran dibedakan :
  • Anggaran Jangka Pendek (1 tahun)
  • Anggaran Jangka Panjang (lebih dari satu tahun)
  • Anggaran jangka panjang merupakan rencana perusahaan dengan cakupan waktu yang panjang dengan penekanan pada pengembangan profil perusahaan pada masa yang akan datang. Anggaran jangka panjang mencerminkan perencanaan menyeluruh tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam jangka panjang dan merupakan suatu kesatuan yang utuh dari rencana yang disusun untuk kegiatan setiap tahun.
Anggaran jangka panjang meliputi :
  • Proyeksi penjualan, biaya, dan laba (Sales, Cost, and Projections)
  • Proyek-proyek utama dan penambahan modal (Major project and capital additions)
  • Aliran kas dan pembiayaan (Cash flow and financing)
  • Kebutuhan personil (Personnel requirement)





Ramalan Penjualan
             Ramalan penjualan adalah suatu aktivitas yang makin penting dan merupakan suatu faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan perusahaan (business planning). Ramalan penjualan bukan hanya merupakan sebuah perkiraan tentang penjualan (sates estimate) tetapi merupakan tindakan penyesuaian kesempatan yakni pemintaan aktual dan potensial dengan usaha-usaha pemasaran yang diperlukan, agar tujuan dapat diperoleh suatu manfaat dari padanya.

Menurut Winardi (1991,220) definisi ramalan penjualan adalah Suatu Perkiraan tentang penjualan selama sebuah periode masa yang akan datang, yang ditetapkan perkiraan mana dikaitkan dengan sebuah rencana pemasaran yang disusulkan, dan yang berisikan sejumlah kekuatan-¬kekuatan yang tidak dikuasai serta kekuatan-kekuatan kompetitif.

Untuk menyusun ramalan penjualan, tentu ada bermacam-macam metode yang dapat digunakan. Ada metode yang sulit dan ada pula metode yang tidak begitu sulit. Setiap perusahaan dapat memanfaatkan beberapa metode yang sesuai dengan keinginannya.

Adapun cara-cara menyusun ramalan penjualan yang dikemukakan oleh Winardi (1991; 222) adalah sebagai berikut:
  1. Survei Tentang Keinginan Pembeli ( Survei of Buyer Intention ).
  2. Pengumpulan Pendapat Para Karyawan Bidang penjualan ( Pool 0f Sales Force Opinion )
  3. Pandangan Para ahli ( Expert opinion )
  4. Metode Pengetesan Pesan ( Market Test Method)
  5. Proteksi Penjualan Masa Lampau ( Proyeksi of Past Sales)
  6. Ramalan tentang Industri dan Prosentase Pangsa Pasar (Industry Forecast and share of the market percentage)
  7. Analisa Tentang Produk Yang Sedang Digunakan ( Product In Use Analysis)
  8. Analisa Seri Waktu ( Time Series analysis)
  9. Analisa Permintaan secara Statistik ( Statistical Demand Analysis)
  10. Peramalan Secara Eksponensial ( Exponential Smoothening )
  11. Analisa Korelasi ( Correlation. analysis )
  12. Konstruksi Model Econometric ( Econometric Model Building )


1). Survei tentang keinginan Pembeli

Metode ini merupakan ramalan penjualan yang praktis. Pendekatan ini disukai oleh para pemasar industrial. Pada cara ini orang menyusun sebuah daftar tentang semua pembeli potensial dan setelah itu disusun sebuah pemikiran tentang keinginan mereka tentang merk produsen yang bersangkutan setelah mereka di wawancarai secara tatap muka. Hal tersebut dapat dilakukan berdasarkan sebuah survei sampel. Dalam hubungan ini dianggap bahwa para pembeli akan memberikan bantuan mereka sepenuhnya.

2). Pengumpulan pendapatan para karyawan bidang penjualan.
Pendekatan ini berguna, apabila ternyata tidak praktis untuk melakukan survei secara langsung mengenai instansi pembeli. Pendekatan ini didasarkan atas fakta bahwa para tenaga penjualan merupakan sumber inforamasi yang paling banyak mengetahuinva. Metode demikian kerapkali diutamakan sebagai alat untuk mencapai suatu perkiraan tentang penjualan yang dapat digunakan sebagai suatu alat kontrol tentang ramalan penjualan yang diperoleh melalui cara atau pendekatan lain.

3). Pandangan para ahli

Metode ini mencakup tindakan menggunakan jasa-jasa para eskpert luar, guna mengetahui permintaan masa yang akan datang. Di samping perusahaan yang bersangkutan dapat membeli ramalan ekonomi umum atau ramalan khusus industri.

4). Metode pengetesan pasar


Metode ini sering di gunakan oleh para pemasar barang-barang konsumsi. Apabila pemasar barang-barang industrial menggunakannya maka hal tersebut dinamakan sebuah market probe.
 
5). Proyeksi penjualan masa lampau

Pendekatan ini menyadari fakta dasar bahwa akivitas penjualan hari ini mengalir ke aktivitas penjualan besok dan penjualan tahun lampau mempengaruhi penjualan tahun ini. Pada cara ini dilakukan dengan jalan menambahkan atau mengurangi suatu prosentase tertentu dari hasil penjualan tahun yang lampau. Metode ini cukup aman untuk perusahaan¬-perusahaan yang berada dalam industri yang relatif stabil.

6). Ramalan tentang industri dan prosentase pangsa pasar


Metode ini berperan pada ramalan penjualan bagi industri secara keseluruhan dan perusahaan yang bersangkutan memperkirakan pangsa pasar (market share) dengan jalan menghitung suatu prosentase yang di dasarkan atas hasil penjualan lampau atau yang diharapkan.

7). Analisa tentang produk yang sedang di gunakan

Pada metode ini orang melakukan suatu sensus tentang jumlah produk yang bersangkutan atau merk yang berhubungan erat dengan produk yang sudah di pergunakan. Orang menggunakan asumsi bahwa pasar masa yang akan datang bagi produk yang bersangkutan akan berubah langsung dengan jumlah (produk tersebut) yang telah dipergunakan.

8). Analisa seri waktu

Sebuah analisa seri waktu meliputi tindakan memisahkan trend jangka panjang, perubahan-perubahan siklus, perubahan-perubahan karena musim dan fluktuasi-fluktuasi yang tidak tetap dalam hasil penjualan perusahaan yang bersangkutan. Melalui analisa seri waktu, dimungkinkan untuk mengisolasi trend dan setelahnya di lakukan ramalan tentang penjualan.

9). Analisa permintaan secara statistic


Pada abad komputer ini., analisa permintaan secara statistik menjadi sebuah metode populer untuk meramalkan penjualan. Pada analisa seri waktu, penjualan di anggap sebagai suatu fungsi dari waktu dan faktor-faktor permintaan nyata diabaikan, tetapi analisa permintaan secara statistik berusaha untuk mencari faktor-faktor yang paling penting yang kiranya menimbulkan perubahan-perubahan dalam penjualan. Adapun faktor-faktor yang biasanya dianalisa yaitu : harga, pendapatan perorangan bersih, pengiklanan dan penduduk.

11). Peralatan secara eksponensial

Hal ini merupakan suatu teknik seri waktu yang baru. Ia menggunakan 3 macam informasi dalam rangka usaha meramalkan penjualan untuk periode tertentu.

12). Analisa korelasi


Analisa korelasi ini juga merupakan sebuah pendekatan statistik bagi peramalan. penjualan. Ia menentukan dan mengukur tingkat hubungan antara penjualan perusahaan dan sebuah atau lebih banyak faktor, yang mempengaruhi permintaan. Analisa ini terutama mempersoalkan usaha untuk menyusun sebuah persamaan, guna menerangkan fluktuasi-fluktuasi dalam penjualan, sehubungan dengan variabel-variabel independen, maksudnya penjualan dan variabel-variabel independen misalnya harga--harga, pendapatan perorangan netto dan perubahan dalam jumlah penduduk.